My Blogger

SELAMAT DATANG DI MY BLOGGER SEMOGA KONTENYA BERMAFAAT

Kamis, 05 Februari 2015


Makalah Tentang Asal Usul Tata Surya


KATA PENGANTAR
Bismillahhirrahmanirrahim
            Pertama-tama kami selaku penulis makalah, ingin memanjatkan puja dan puji syukur kehadirat Allah swt. yang menciptakan seluruh alam semesta ini dan Ia-lah yang Maha Agung Lagi Maha Bijaksana. Tak lupa juga kami berharap, semoga shalawat beserta salam selalu tercurahkan kepada Nabi akhir zaman, yakni Nabi Muhammad SAW. yang memperbaiki akhlak manusia dan yang memberi petunjuk kepada kita umatnya.
            Kami menyadari dengan sepenuhnya segala kekurangan yang kami miliki. Kami harap pembaca bisa memaklumi kekurangan kami tersebut. Kami meminta maaf atas kesalahan dalam penulisan, kesalahan dalam definisi maupun referensi yang terdapat pada makalah ini.
            Kami juga turut berterimakasih kepada rekan-rekan kami, yang telah membantu kami dalam menyelesaikan tugas makalah yang berjudul “Asal Usul Terbentuknya Tata Surya“. Kami meyakini bahwa makalah ini mungkin tidak akan selesai dengan sempurna jika tanpa bantuan rekan-rekan semua.
            Akhir kata, kami berharap makalah ini dapat bermanfaat bagi kami khususnya dan bagi pembaca umumnya.












DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ................................................................................................... 1
DAFTAR ISI ................................................................................................................ 2
BAB I PENDAHULUAN .............................................................................................. 3
A.        Latar Belakang Masalah ................................................................................. 3
B.        Rumusan Masalah ........................................................................................... 3
C.        Tujuan Penulisan Makalah .............................................................................. 4
BAB II PEMBAHASAN ............................................................................................... 5
A.        Asal-usul Tata Surya ........................................................................................ 5
B.        Teori dan Hukum Mengenai Peredaran Planet Dalam Tata Surya.................. 8
C.        Sejarah  Penemuan Tata Surya ....................................................................... 10
BAB III PENUTUP.................................................................................................. .... 12
A.        Simpulan ..................................................................................................... .... 12
B.        Saran ........................................................................................................... .... 12
LAMPIRAN ........................................................................................................... .... 13
DAFTAR PUSTAKA................................................................................................. .... 15














BAB I
PENDAHULUAN

A.      Latar belakang Masalah
Tata Surya merupakan kumpulan benda langit yang terdiri atas sebuah bintang, disebut Matahari, dan semua objek yang terikat oleh gaya gravitasinya. Objek-objek tersebut adalah delapan buah planet yang sudah diketahui dengan orbit berbentuk elips, lima planet kerdil, 173 satelit alami yang telah diidentifikasi oleh para ilmuan, dan jutaan benda langit lainnya (meteor, asteroid, komet).
Tata Surya terbagi menjadi Matahari, empat planet bagian dalam, sabuk asteroid, empat planet luar, dan di bagian terluar adalah Sabuk Kuiper dan Piringan Terbesar. Enam dari delapan planet dan tiga dari lima planet kerdil itu dikelilingi oleh satelit alami yang biasa disebut dengan bulan. Contoh: Bulan atau satelit alami Bumi. Masing-masing planet bagian luar dikelilingi oleh cincin planet yang terdiri dari debu dan partikel lain.
Itulah sedikit gambaran tentang Tata Surya. Tetapi, Bagaimana Tata Surya bisa berbentuk seperti sekarang? Bagaimana awal mula terbentuknya Tata Surya? Apa yang menarik tentang Tata Surya? Pertanyaan-pertanyaan ini sering muncul di sekitar kita dan saya akan mencoba menjawab lewat makalah ini.
Oleh karena itu, pada kesempatan kali ini penulis membuat makalah yang berjudul “Tata Surya dan Semua Benda Langit yang Terikat dengan Gravitasi” dengan harapan dapat membantu para pembaca.. Dengan adanya makalah ini bukan berarti benda langit hanya itu saja tetapi masih ada banyak lagi yang tidak dapat ditangkap oleh indera manusia sehingga kita harus banyak belajar agar dapat menemukan benda langit yang baru.
B.    Rumusan masalah
Dari identifikasi masalah di atas, didapati beberapa masalah. Berikut rumusan masalah tersebut :
1.    Bagaimana asal-usul Tata surya?
2.    Bagaimana sejarah penemuan Tata surya?
C.       Tujuan penulisan
Dari rumusan masalah yang tersebut di atas. kami membuat makalah yang ini dengan tujuan untuk :
1.    Mengetahui asal-usul Tata Surya
2.    Mengetahui sejarah Tata Surya





































BAB II
PEMBAHASAN
A.      Asal-usul Tata Surya
Manusia sebagai makhluk Tuhan yang berakal budi dan sebagai penghuni alam semesta selalu tergoda dengan rasa ingin tahunya untuk mencari penjelasan tentang makna dari hal-hal yang diamati. Dengan diperolehnya berbagai pesan dan beraneka ragam cahaya dari benda-benda langit yang sampai dibumi timbullah beberapa teori yang mengungkapkan tentang terbentuknya alam semesta. Berikut Teori-teori tersebut :
1.         Teori Nebulae (Teori Kabut Raksasa)
Teori nebula pertama kali dikemukakan oleh Emanuel Swedenberg (1688-1772) tahun 1734 dan disempurnakan oleh Immanuel Kant (1724-1804) pada tahun 1775. Teori serupa juga dikembangkan oleh Pierre Marquis de Laplace secara independen pada tahun 1796. Teori ini, yang lebih dikenal dengan Teori Nebula Kant - Laplace, menyebutkan bahwa pada tahap awal, Tata Surya masih berupa kabut raksasa. Kabut ini terbentuk dari debu, es, dan gas yang disebut nebulae, dan unsur gas yang sebagian besar hidrogen. Gaya gravitasi yang dimilikinya menyebabkan kabut itu menyusut dan berputar dengan arah tertentu, suhu kabut memanas, dan akhirnya menjadi bintang raksasa (matahari). Matahari raksasa terus menyusut dan berputar semakin cepat, dan cincin-cincin gas dan es terlontar ke sekeliling matahari. Akibat gaya gravitasi, gas-gas tersebut memadat seiring dengan penurunan suhunya dan membentuk planet dalam dan planet luar. Laplace berpendapat bahwa orbit berbentuk hampir melingkar dari planet-planet merupakan konsekuensi dari pembentukan mereka.
2.    Teori Planetisimal
Teori planetisimal pertama kali dikemukakan oleh Thomas C. Chamberlin dan Forest R. Moulton pada tahun 1900. Teori planetisimal mengatakan bahwa Tata Surya kita terbentuk akibat adanya bintang lain yang lewat cukup dekat dengan matahari, pada masa awal pembentukan matahari. Kedekatan tersebut menyebabkan terjadinya tonjolan pada permukaan matahari, dan bersama proses internal matahari, menarik materi berulang kali dari matahari. Efek gravitasi bintang mengakibatkan terbentuknya dua lengan spiral yang memanjang dari matahari. Sementara sebagian besar materi tertarik kembali, sebagian lain akan tetap di orbit, mendingin dan memadat, dan menjadi benda-benda berukuran kecil yang mereka sebut planetisimal dan beberapa yang besar sebagai protoplanet. Objek-objek tersebut bertabrakan dari waktu ke waktu dan membentuk planet dan bulan, sementara sisa-sisa materi lainnya menjadi komet dan asteroid.
3.    Teori Pasang Surut Bintang
Teori pasang surut bintang pertama kali dikemukakan oleh James Jeans pada tahun 1917. Planet dianggap terbentuk karena mendekatnya bintang lain kepada matahari. Keadaan yang hampir bertabrakan menyebabkan tertariknya sejumlah besar materi dari matahari dan bintang lain tersebut oleh gaya pasang surut bersama mereka, yang kemudian terkondensasi menjadi planet.Namun astronom Harold Jeffreys tahun 1929 membantah bahwa tabrakan yang sedemikian itu hampir tidak mungkin terjadi. Demikian pula astronom Henry Norris Russell mengemukakan keberatannya atas Teori tersebut.
4.      Teori Kondensasi
Teori Kondensasi sering juga disebut sebagai Teori Awan Kabut. Teori kondensasi mulanya dikemukan oleh Carl Von Weeizsaker (1940) dan disempurnakan oleh Gerard P Kuiper (1950). Tata surya terbentuk oleh gumpalan awan gas dan debu. Gumpalan awan itu mengalami pemampatan, pada proses pemampatan itu partikel-partikel debu tertarik pada bagian pusat awan membentuk gumpalan bola dan mulai berpilin kemudian membentuk cakram yang tebal di bagian tengah dan tipis di bagian tepinya. Partikel-partikel di bagian tengah cakram itu saling menekan dan menimbulkan panas dan berpijar, bagian inilah yang kemudian menjadi matahari, sementara bagian yang luar berputar sangat cepat kemudian menjadi gumpalan yang lebih kecil, gumpalan kecil ini berpilin pula dan membeku kemudian menjadi planet-planet.
5.    Teori Bintang Kembar
Teori bintang kembar awalnya dikemukakan oleh Fred Hoyle (1915-2001) pada tahun 1956. Teori mengemukakan bahwa dahulunya Tata Surya kita berupa dua bintang yang hampir sama ukurannya dan berdekatan yang salah satunya meledak meninggalkan serpihan-serpihan kecil. Serpihan itu terperangkap oleh gravitasi bintang yang tidak meledak dan mulai mengelilinginya.
6.    Teori Dentuman Besar (Teori Big Bank)
Orang yang dipercaya sebagai pencipta teori ini adalah George Lemaitre (1920 an ) seorang ahli astronomi dari Belgia. Ia menyatakan bahwa kira-kira 15 milyar tahun yang lalu semua materi di angkasa menyatu dan memadat (terkondensasi) membentuk satu bentukan yang mengecil. Selanjutnya massa yang mengecil ini meledak dengan ledakan yang hebat, kemudian partikel-partikel dari zat itu bertaburan ke semua arah dan membentuk alam semesta. Menurut teori tersebut, alam semesta ini telah diciptakan kira-kira 10 hingga 20 milyar tahun yang lalu. Ia terbentuk dari ledakan-ledakan kosmik yang bertaburan ke seluruh arah di alam makrokosmos.
Teori Big Bang ini kemudian diperjelas dengan ditemukannya bahwa alam semesta ini mengembang seolah-olah melarikan diri dari kita dengan kecepatan yang sangat tinggi. Teori ini dikemukakan oleh Edwin Hubble seorang ahli astronomi di Observatorium Mount Wilson. Menurutnya, bahwa galaksi yang telah diamati sebenarnya menjauhi kita dan menjauhi yang lain dengan kecepatan sampai beberapa ribu km per detik.
7.    Teori Keadaan Tetap
Teori ini pertama kali pada tahun 1948 yang diusulakan oleh H. Bondi, T. Gold dan F. Hoyle dari Universitas Cambridge. Menurut teori ini, alam semesta tidak ada awalnya dan tidak ada akhirnya. Alam semesta selalu terlihat tetap seperti sekarang. Materi secara terus menerus datang membentuk atom-atom hedrogen dalam angkasa yang membentuk galaksi baru dan mengganti galaksi lama yang bergerak menjauhi kita dalam ekspansinya.
Teori keadaan tetap ini berlawanan sekali dengan teori big bang. Dalam teori ini, ruang angkasa berkembang menjadi lebih kosong sewaktu berbagai galaksi saling menjauh. Dalam teori tetap, kita harus menerima bahwa zat baru selalu diciptakan dalam ruang angkasa di antara berbagai galaksi, sehingga galaksi baru akan terbentuk guna menggantikan galaksi yang menjauh. Orang sepakat mengatakan bahwa zat baru itu ialah hedrogen. Yaitu sumber yang menjadi asal usul bintang dan galaksi. 
Sampai sekarang belum ada model yang benar-benar tepat untuk menggambarkan masa depan alam semesta. Pertanyaan-pertanyaan kita sekarang tentang suatu hal pada akhirnya memang akan terjawab, tetapi setelah itu akan selalu muncul pertanyaan-pertanyaan baru. Demikianlah yang terjadi jika kita bertanya tentang alam semesta, kita tidak akan pernah puas. Seringkali kita mencapai suatu pertanyaan yang mendasar sekali, yang akhirnya membuat hati kita kagum, heran, takzim, sampai pada suatu perenungan betapa luar biasa Kuasa Tuhan di alam semesta ini. 
B.      Teori dan Hukum Mengenai Peredaran Planet Dalam Tata Surya
Terdapat dua teori mengenai peredaran planet dan pusat peredaran planet dalam tata surya kita, diantaranya:
1.         Teori Geosentris
Teori ini dikemukakan oleh Ptolemeus. Teori ini bertahan selama kurang lebih 15 abad. Menurut teori ini, bumi merupakan pusat alam semesta. Artinya, Bumi tetap diam pada tempatnya sedangkan benda langit lain mengelilingi Bumi.
Teori geoserntris tampaknya masuk akal, karena setiap hari kita melihat matahari yang terbit dan tenggelam seolah-olah matahari yang sedang bergerak.
2.    Teori Heliosentris
Teori ini dikemukakan oleh Nicolaus Copernicus, seorang astronom Polandia, pada tahun 1543. Menurut teori ini matahari lah yang merupakan pusat alam semesta. Artinya, matahari adalah pusat tata surya, sedangkan benda langit lainnya mengelilingi matahari.
Mula-mula teori ini tidak dipercaya. Tetapi, setelah dibuktikan kebenarannya melalui eksperimen, akhirnya teori heliosentris dianggap mewakili gambaran yang benar. Jika setiap hari kita melihat matahari terbit di timur dan tenggelam di barat, itu hanyalah gerak semu. Yang sebenarnya bergerak adalah bumi, mengelilingi matahari dari barat ke timur atau berlawanan arah jarum jam.
Teori yang dikemukakan oleh Copernicus ini, kemudian diperkuat oleh Johannes Kepler (1571-1630), seorang astronom jerman, ia mengemukakan teorinya yang dikenal dengan sebutan Hukum Keppler. Hukum ini memiliki tiga asas, yakni.
a.         Hukum keppler I “Orbit setiap planet berbentuk elips dan matahari terletak disalah satu titi fokusnya.”
Titik Apehelium = titik terjauh dari matahari.
Titik Perihelium = titik terdekat dari matahari
b.         Hukum Keppler II  “garis hubung planet dengan matahari selama revolusi menyapu luas daerah yang sama dalam waktu tempuh yang sama.”
c.         Hukum Keppler III  “Perbandingan antara kuadrat kala (Periode) revolusi dengan pangkat tiga jarak rata-rata planet matahari adalah konstan.”    
C.       Sejarah Tata Surya
Lima planet terdekat ke Matahari selain Bumi (Merkurius, Venus, Mars, Yupiter dan Saturnus) telah dikenal sejak zaman dahulu karena mereka semua bisa dilihat dengan mata telanjang. Banyak bangsa di dunia ini memiliki nama sendiri untuk masing-masing planet. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi pengamatan pada lima abad lalu membawa manusia untuk memahami benda-benda langit terbebas dari selubung mitologi. Galileo Galilei (1564-1642) dengan teleskop refraktornya mampu menjadikan mata manusia "lebih tajam" dalam mengamati benda langit yang tidak bisa diamati melalui mata telanjang. Karena teleskop Galileo bisa mengamati lebih tajam, ia bisa melihat berbagai perubahan bentuk penampakan Venus, seperti Venus Sabit atau Venus Purnama sebagai akibat perubahan posisi Venus terhadap Matahari. Penalaran Venus mengitari Matahari makin memperkuat teori heliosentris, yaitu bahwa matahari adalah pusat alam semesta, bukan Bumi, yang sebelumnya digagas oleh Nicolaus Copernicus (1473-1543). Susunan heliosentris adalah Matahari dikelilingi oleh Merkurius hingga Saturnus. Teleskop Galileo terus disempurnakan oleh ilmuwan lain seperti Christian Huygens (1629-1695) yang menemukan Titan, satelit Saturnus, yang berada hampir 2 kali jarak orbit Bumi-Yupiter. Perkembangan teleskop juga diimbangi pula dengan perkembangan perhitungan gerak benda-benda langit dan hubungan satu dengan yang lain melalui Johannes Kepler (1571-1630) dengan Hukum Kepler. Dan puncaknya, Sir Isaac Newton (1642-1727) dengan hukum gravitasi. Dengan dua teori perhitungan inilah yang memungkinkan pencarian dan perhitungan benda-benda langit selanjutnya. Pada 1781, William Herschel (1738-1822) menemukan Uranus. Perhitungan cermat orbit Uranus menyimpulkan bahwa planet ini ada yang mengganggu. Neptunus ditemukan pada Agustus 1846. Penemuan Neptunus ternyata tidak cukup menjelaskan gangguan orbit Uranus. Para astronom kemudian menemukan sekitar 1.000 objek kecil lainnya yang letaknya melampaui Neptunus (disebut objek trans-Neptunus), yang juga mengelilingi Matahari. Di sana mungkin ada sekitar 100.000 objek serupa yang dikenal sebagai Objek Sabuk Kuiper (Sabuk Kuiper adalah bagian dari objek-objek trans-Neptunus). Belasan benda langit termasuk dalam Objek Sabuk Kuiper di antaranya Quaoar (1.250 km pada Juni 2002), Huya (750 km pada Maret 2000), Sedna (1.800 km pada Maret 2004), Orcus, Vesta, Pallas, Hygiea, Varuna, dan 2003 EL (1.500 km pada Mei 2004). Penemuan 2003 EL cukup menghebohkan karena Objek Sabuk Kuiper ini diketahui juga memiliki satelit pada Januari 2005 meskipun berukuran lebih kecil dari Pluto.
Dan puncaknya adalah penemuan UB 313 (2.700 km pada Oktober 2003) yang diberi nama oleh penemunya Xena. Selain lebih besar dari Pluto, objek ini juga memiliki satelit.









BAB III
PENUTUP
A.      SIMPULAN
Ada beberapa Teori yang menyatakan asal-usul Tata Surya yang telah dikemukakan oleh beberapa ahli, yaitu  Teori Nebula, Teori Planetisimal, Teori Pasang Surut Bintang, Teori Kondensasi, dan Teori Bintang Kembar. Sejarah penemuan Tata surya di awali dengan dilihatnya planet-planet dengan mata telanjang hingga ditemukannya alat untuk mengamati benda langit lebih jelas yaitu Teleskop dari Galileo. Perkembangan teleskop diimbangi dengan perkembangan perhitungan benda-benda langit dan hubungan satu dengan yang lainnya. Dari mulai mengetahui perkembangan planet-planet hingga puncaknya adalah penemuan UB 313 yang ternyata juga mempunyai satelit.
Tata surya adalah kumpulan benda langit yang terdiri atas sebuah bintang yang disebut Matahari dan semua objek yang terikat oleh gaya gravitasinya. Objek-objek tersebut termasuk delapan buah planet yang sudah diketahui dengan orbit berbentuk elips, lima planet kerdil atau katai, 173 satelit alami yang telah diidentifikasi, dan jutaan benda langit (meteor, asteroid, komet) lainnya. Tata Surya terbagi menjadi Matahari, empat planet bagian dalam, sabuk asteroid, empat planet bagian luar, dan di bagian terluar ada Sabuk Kuiper dan Piringan Tersebar.
B.        Saran
Sebaiknya semua pihak mempelajari Tata Surya agar dapat mengetahui dari mana sebenarnya Tata Surya itu berasal sehingga kita tidak dapat mengada-ada atau merekayasanya. Mengetahui Tata Surya juga sangat penting agar kita dapat mengetahui kebesaran Tuhan Yang Maha Esa (Allah SWT) sehingga kita dapat meningkatkan keimanan dan ketakwaan.

LAMPIRAN
a.      Gambar Galaksi Bima Sakti
 Mu1nt8i9    
b.      Gambar Proses Terjadinya Big Bang
BigBang
c.   Gambar Carb Nebula
       crab nebula_fulll_jpg












DAFTAR PUSTAKA
·           Haryanto.1999.Ilmu Pengetahuan Alam.Jakarta:Erlangga.
·           Wikipedia .net
·           Asim Gunarwan,dkk, Ilmu Pengetahuan Populer, Jakarta: PT. Ikrar Mandiriabadi, 2000
·           Dyayadi, Alam Semesta Bertawaf, Yogyakarta: Lingkaran, 2008
·           Ismail al-Jawisy,Muhammad, Maha Besar Allah atas Semua Ciptaan-Nya, Jogjakarta: Garailmu, 2009
·           Kerrod, Robin, Bengkel Ilmu Astronomi, Jakarta: Erlangga, 1999
·           Maskufa, Ilmu Falaq, Jakarta: Gaung Persada(GP Press), 2009
·           Purnama, Heri, Ilmu alamiah Dasar. Jakarta: PT. Rineka Cipta, 2008
·           Tjaksyono, Bayong, Ilmu Kebumian dan Antariksa, Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2009
·           Mukti, Agus. 2009. Tata Surya. [online], (http://agusmuktiw.files.wordpress.com/2009/06/tatasurya.pdf, diunduh tanggal 25 Februari 2013).
·           Djaskarti, Etty. 2005. Tata Surya, [online], (http://www.p4tkipa.net/modul/Tahun2005/SMP/IPBA/Tata%20Surya.pdf, diunduh tanggal 25 Februari 2013).

·           Anynomous. Tafsir surat Fushilat ayat 11,  [online], (http://www.qtesting.16mb.com/quran/detail/surat/41/ayat/11.html, diunduh tanggal 25 Februari 2013)